4.02.2015

Untukmu Teman,


Tulisan ini, mungkin menggantikan lisan yang tersendat untuk berkata kalimat romantis pada kalian. Tulisan ini mungkin menggantikan kata terimakasih yang bisa saja terlewat saat kita berpisah nanti. Mungkin kita bisa saja bertemu kembali di lingkungan setelah kuliah ini. Tapi tak ada salahnya bukan jika mengungkapkan rasa terimakasih....
Kemarin, aku mendengar kisah dari di antara kalian. Kisahnya soal pertemanan yang berubah menjadi kekeluargaan. Hubungan itu, aku yakin Allah yang persembahkan. Karena hubungan mereka tulus, tanpa ada rasa pertimbangan. Hal itu menjadi inspirasi kemudian, karena sebelumnya aku belum pernah mendengar ada pertemanan setulus mereka. Kemudian, aku berdoa. Semoga Allah pertemukan aku juga dengan teman-teman yang setulus seperti mereka. Berjalan bersama dalam kebaikan.
Kemudian, aku lupa. Aku lupa kalau Allah pun sudah memberi aku teman, meskipun mungkin tidak sedekat seperti mereka. ya...ini mungkin karena sifatku yang sulit untuk dekat dengan orang lain selain keluarga, atau mungkin karena kita yang masing-masing memiliki urusan. Tapi, apapun itu. kita adalah teman bukan?
Terimakasih ya...
Pertama untuk Eka. Darimu aku belajar untuk sabar. Untuk selalu optimis jika menghadapi masalah. Diam-diam aku salut, karena setiap masalah yang ada pasti bisa terselesaikan dengan tenang. Terimakasih karena selama ini sudah jadi teman baik di perkuliahan atau pun kostan. Mendengar banyak keluhan, bahkan omelan-omelan. Aku bukanlah orang yang sabar, yang suka menunggu. Tapi darimu, aku belajar bahwa tidak semua hal yang kita rencanakan dapat berjalan lancar, pasti ada hambatan, dan kita hanya tinggal melewatinya. Tidak gegabah mengambil keputusan, cukup tunggu, lihat baru ambil tindakan.
Sekali lagi terimakasih. Diam-diam juga aku telah banyak belajar mengendarai motor dengan cara melihatmu dari belakang. Semoga semua ilmu tersebut dapat teraplikasikan. Terimakasih...
Kedua untuk Sifa. Darimu aku belajar tentang banyak hal. Usia paling muda tapi bersikap lebih dewasa. Jadi kami pangil dirimu dengan sebutan “Mba”. Meski terkadang, muncul juga sifatmu yang kekanak-kanakan. Mba.. makasih karena banyak cerita inspiratifnya. Terimakasih karena sering menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol yang aku utarakan. Pertanyaan itu cuma bermaksud untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kelak. Terimakasih untuk tularkan spirit perubahan. Berani maju untuk kembangkan kemampuan apa yang kita miliki.
Sekali lagi terimakasih karena sudah ajarkan pertemanan. Semoga Allah kelak mempertemukan kita kembali dengan orang-orang yang tulus, yang baik hatinya. Semoga selalu dikelilingi oleh orang-orang yang saling mengingatkan dalam kebaikan. Terimakasih...
Terkahir untuk Anna. Terimakasih Na, karena telah ajarkan aku untuk disiplin. Darimu aku belajar untuk rapih dan tepat waktu. Ajarkan aku untuk setia dan menerima. Tekun menjalani sesuatu dan terus mencoba hingga mencapai tujuan yang diinginkan. Semua yang terencana dan terjadwal akan lebih mudah untuk dijalani. Banyak cerita yang bisa kita sambung-sambungkan dari awal, karena kita sudah bersama-sama sejak perkuliahan ini dimulai. Terimakasih karena juga telah menjadi teman pada saat membingungkan awal perkuliahan. Kita pernah merasa sakit hati karena perlakuan beberapa orang saat itu.
Sekali lagi terimakasih, mungkin kita tak terlalu sering bersama-sama. Namun pasti banyak cerita lucu saat kita bertemu lagi setelah berpisah nantinya. Terimakasih...

Tulisan ini dibuat di kamar tercinta, dengan suasana hujan dan menghadap keluar jendela. Ini pertama kalinya aku buatkan tulisan romantis untuk teman. Sayangnya hanya bisa lewat tulisan. Karena lewat tulisan aku dapat lebih menceritakan dan mengungkapkan banyak hal. Tapi percayalah, aku bersyukur dipertemukan dengan kalian empat tahun ini. jika mengingat bagaimana awalnya kita bisa dekat satu sama lain, seribu kata pun tak cukup untuk menceritakannya.
Aku juga bukanlah kriteria teman yang sempurna. Sungguh banyak kekurangan disana-sini saat menjalaninya bukan? maafkan aku selama ini. Selama ini sering khilaf untuk menyakiti, membuat kesal atau salah berucap. Setelah tulisan ini pun dibuat, akan ada kesalahan-kesalahanku lainnya. Semoga kalian selalu bisa memaafkan...
Ini tahun terakhir kita kuliah. Di tahun ini, sayangnya kita akan banyak disibukkan dengan tugas akhir yang menyita waktu. jadi sebelum aku lupa, baiknya aku ucapkan terimakasih sekarang melalui tulisan.
Sekali lagi, Terimakasih untuk semuanya...
Teman,


2 komentar: