4.28.2015

#BeraniLebih Berkualitas

Kualitas?
Kayaknya satu kata itu perlahan mulai memudar di negeri kita. Bahkan mulai merambah di segala bidang, segala permasalahan dan segala penanganan. Entah hal besar atau kecil sekalipun, kata “kualitas” kini mulai unik, bahkan orang yang punya kualitas terkadang dianggap nyetrik. Lucu kan? Indonesia memang terbalik. Formalitas dijunjung tinggi, hasil palsulah  yang selalu di puji, dan gimana nasib kualitas? Ia bagai anak tiri, diusir jauh-jauh ke tepi.

Anak Indonesia, bukannya tutup mata dengan gawatnya fenomena ini. Banyak penelitian, tulisan ilmiah, bahkan hasil skripsi yang membahas tentang kualitas. Mengkritik kinerja yang hanya basa-basi belaka. Namun apa daya, jika aktor-aktor pendahulu mereka yang justru tak ingin maju, bersembunyi dalam mahligai jabatan. Tanpa sadar, di belakang mereka telah banyak anak muda yang malah termotivasi, lalu dengan berbangga diri mulai masuki barisan, dengan julukan “Yang Penting Aman”.

Berani Lebih.
Adalah dua kalimat keren yang punya berjuta pemaknaan. Melihat keadaan sekitar saat ini, terlebih setelah mendengar curhat dari teman sekelas. Satu kata yang saya dapat garis bawahi, yaitu Kualitas. Saya pikir tiga kata tersebut dapat dengan elegan bersanding, bahkan mungkin bisa ditempel di dinding. Hehehe...Untuk motivasi, dari apa yang akan kita kerjakan dan lakukan. Jangan jadi orang yang mainstream, jadi anak muda yang pasif menerima warisan kemunduran. Bukankah katanya kita perlu perubahan?

Yuk, dimulai. Tapi jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Jangan juga langsung mutung dan pesimis dengan keadaan. Anak muda, terlebih wanita pasti bisa. Kita ubah pandangan, bahwa proses lah yang harusnya diperhitungkan, bukan hasil yang dipercantik atau dibuat rupawan.

Kalau kata AA Gym mah, “mulailah dulu dari hal kecil, yang kecil itu nantinya akan menjadi besar”. Jadi kita ga perlu muluk-muluk ataupun berkoar-koar. Perlahan tapi pasti mulai menyebar virus kebaikan.
Kebaikan?
Lah iya dong. Gimana ga baik, kalau anak muda sekarang ini ga terlalu memperhitungkan masalah jumlah, dimana mungkin yang sedikit itu adalah berkah. Gimana ga baik, kalau anak muda sekarang ini nantinya ga berani buat mengambil tanggung jawab jabatan yang ga sesuai dengan standar kapasitasnya. Gimana ga baik, kalau anak muda sekarang ini ga suka sama yang berbau instan dan kecurangan, dimana proseslah yang selalu mereka dahulukan. Terakhir, gimana ga baik, kalau anak muda sekarang ini sulit untuk ditemui di tempat-tempat hiburan. Mereka sibuk berbenah diri, karena sistem standar kualitas lah yang mengharuskan.

Sekali lagi,
Ga perlu terburu-buru mengambil kesimpulan. Tapi juga jangan kelambatan, nanti memori tulisan ini malah terpojokkan, terpental jauh dan tak pernah menjadi bahan renungan. Yuk, resapi dengan perlahan, bagaimana proses sebuah perubahan. Bagaimana proses itu nantinya mengantarkan kita pada posisi paling atas. Oleh karenanya kita harus #BeraniLebih BERKUALITAS.

By: Fauzi Arifah

Akun social media:
Facebook: Fauziatul Arifah

Twitter:@fauziarifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar