3.14.2015

Mencintai Manusia Kembali

Nena kembali terbangun, ia kembali sadar kebiasaannya kini harus dipaksa untuk hilang. Siapa yang tak mau mencoba hal baru, mungkin saja hal tersebut adalah terbaik. Siapa yang tak suka dengan terus melangkah maju, namun untuk hal ini ia masih merasa belum butuh.
Ia sudah tak lagi ingin menjadi lemah, egonya menjulang tak ingin terlihat kalah. Nena mulai menghitung peluangnya, ia ingin hanya akan ada satu cinta. Cinta hakiki pada Sang Illahi, sehingga kalau nanti ia mencintai manusia kembali, tak akan terjadi seperti saat ini.
Lalu sejurus ia kembali terseret emosi, kenangan-kenangan itu melayang penuh di kantung-kantung kesedihannya. Melucuti rasa tangguhnya. Namun layaknya kantung, yang bisa diikat agar tak keluar isi di dalamnya. Ia pun mulai kembali mengatur hati, mengikat kantung itu dengan rantai-rantai doa. Tak hanya itu, ia pun mulai menggantungkan kepingan hidup pada ranting harapan. Lalu mulai ia hias dengan senyuman.
Ia yakin, semua akan menjadi baik, walau akan lalui sesekali rasa rindu yang terasa mencekik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar