2.04.2015

Seujung Dunia wartawan




Akhir-akhir ini saya lumayan sering bersinggungan dengan dunia wartawan. Mulai dari kenalan sama wartawan, menulis historical mengenai wartawan, wawancarai wartawan (nah lo..), sampai nonton film yang menceritakan tentang dunia wartawan. Sepele mungkin bagi sebagian orang. Tapi ini punya arti besar buat saya pribadi. Seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, kalau saya sempat jalan-jalan ke dunia wartawan, namun sepertinya saya malah lupa pulang, hehe. Malah ketagihan buat terus jalan dan makin ingin tahu dunia ini.
Seujung, kenapa cuma seujung? Saya yakin apa yang saya ketahui dari jalan-jalan kali ini memang hanyalah seujung, dangkal, tidak banyak. Namun benar-benar sangat berkesan.
Wartawan itu:
1. Berani : penakut ga bisa menjadi wartawan. Harus berani, berani mengungkap kebenaran, apapun halangannya wartawan harus selalu menemukan jalannya.
2. Berisiko : Karena keberaniannya sudah pasti memiliki banyak risiko. Misalnya, saat meliput berita mengenai musibah, mereka lah yang paling memiliki risiko besar. Saat berita politik, mereka juga berisiko untuk bersinggungan dengan penguasa yang tidak ingin keburukannya terungkap.
3. Cerdas : Kalau yang satu ini sudah pasti. Wartawan biasanya tahu banyak hal, mengingat momen- momen yang terjadi karena mereka harus up to date. Pengetahuan mereka biasanya luas, kritis dan biasanya berpikiran tidak seperti orang pada umumnya, karena mereka telah terlatih untuk menemukan celah dimana orang akan memperhatikan berita yang mereka buat.
4. Cermat : Teliti, lihat peluang bagaimana kita dapat wawancara dengan narasumber, dan informasi apa yang akan disampaikan pada masyarakat.
5. Supel: kalau jadi wartawan, musti supel. Entah itu dengan perempuan atau laki-laki kita harus mudah bergaul dengan banyak orang dan rekan wartawan  lainnya, dengan begitu informasi akan lebih mudah didapatkan.
6. 24 jam : memang sih.. untuk point yang satu ini ga semua wartawan stand by 24 jam. Namun, kebanyakan dari wartawan mereka siaga 24 jam untuk meliput kejadian-kejadian yang terjadi.
7. Jarang mandi : Point ini juga tidak semua ya:D. Wartawan jarang mandi itu biasanya jika sedang berjaga 24 jam di tempat-tempat yang ditentukan untuk mencari berita. Misalnya di kantor polisi, depan gedung KPK, dan tempat lainnya.
8. Sarat kepentingan : Ya, wartawan itu kan ujung dari informasi yang akan diberitakan. Biasanya sering banget (bahkan sudah biasa) ada titipan dari banyak pihak untuk memoles berita. Hal tersebut bisa saja dilakukan untuk menggiring opini masyarakat. Terlebih pada berita-berita politik yang sedang ramai di Indonesia seperti saat ini.
9. Wartawan amplop : nah, yang ini nih yang bahaya. Tapi banyak loh.., wartawan yang sesudah meliput terima amplop. Membuat berita mengenai kebaikan melulu kerjaannya. Ideologinya hilanglah sudah.

10. Keren : kalau ini adalah pendapat pribadi saya. Terlepas mengenai hal buruk tentang mereka, saya yakin di dunia ini khususnya di Indonesia masih terdapat wartawan dengan jiwa wartawan yang sebenarnya. Menyampaikan informasi dan kebenaran pada masyarakat, mereka itulah orang-orang keren  menurut saya :D  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar