7.02.2013

"Beda"

       
Siang ini sepasang kekasih “cowo dan cewe” mendapat pembelajaran yang mungkin ga bisa didapat lagi nantinya. Beda. Satu kata yang mudah untuk diucap, tapi sayangnya perlu pemahaman yang dalam untuk mengerti arti dari kata itu. Satu kata yang simple, tapi punya sejuta makna dibaliknya.
         Beda. Kata itu yang baru saja mereka simpulkan dari masalah yang selama ini tidak juga terselesaikan. Mereka sudah dekat dua tahun belakangan ini, namun belum juga bisa mengerti satu sama lain. Terdengar masalah yang klasik tentunya, namun butuh beberapa kali koreksi diri masing-masing untuk bisa mencapai titik puncak pengertian itu sendiri.  
“ Kenapa? Kamu mulai berubah sejak lama.” Sang cowo  angkat bicara. Jengah dengan sikap pasangannya.
“ Terus? kamu gak suka aku yang sekarang?” Sang cewe mengajukan pertanyaan dengan emosi. Sang cowo masih santai menghadapinya.
“ iya deh...aku suka aja. Aku gak akan kalah sama sifat kamu. Cinta tak terbatas pada perubahan saja kan? Tapi satu, aku gak akan lupa saat-saat pertama aku suka kamu, dan sayangnya aku akan anggap kamu masih sama seperti yang dulu. Walau aku bersama kamu yang sekarang, imajinasiku menggambarkan kamu yang dulu. Dengan begitu aku tetap akan cinta denganmu.” Sang cewe merasa sedikit tersinggung dengan pernyataan pasangannya barusan.
 “ Aku kagum denganmu, setiap hal-hal yang aku suka ada di kamu dulu. Tapi..itu dulu. Sekarang hal-hal yang aku suka satu persatu hilang dari diri kamu. Aku memang sudah tak suka lagi, tapi ada rasa memiliki disini. Dan aku gak bisa begitu saja meninggalkan apa yang aku miliki.” Sang cewe berbicara dan mulai menangis.
“ Lalu untuk apa dipertahankan? Kalau sudah gak suka ya cari pasangan idamanmu yang lain. Bukan aku kan orangnya?” Sang cowo mulai terpancing emosi.
“ Tapi, gak akan bisa”
“ Itu tandanya kamu masih suka bersamaku. Hanya keinginanmu yang terlalu banyak untuk membentuk diriku sesuai apa yang kamu mau. Tapi sayangnya aku tidak bisa dibentuk, selalu retak dan gagal. Kamu kecewa, karena aku gak bisa menjadi apa yang kamu inginkan kan?” sang cewe hanya bisa terdiam. Terlihat butir air mata satu persatu menggelincir di pipinya.
“ Jangan menangis! aku sama sekali gak pantas untuk ditangisi. Sudahlah..semuanya akan lebih mudah jika tanpa keinginan untuk merubah satu sama lain. Aku menerimamu apa adanya, sampai kau berubah seperti apapun aku tetap mencintaimu. Tapi mengapa kau tak pernah lakukan hal yang sama. Aku akan selalu berusaha menjadi yang terbaik, dan kau hanya butuh mendukung dengan segala perubahanku. Terima aku apa adanya. Dan kau akan kembali merasakan suka padaku.” Sang cewe meluluh, emosinya berubah menjadi tangis sesal.

        Pembelajaran yang berharga bagi mereka. Apa adanya, berbeda. Karena setiap manusia punya jalan masing-masing untuk ditempuh. Kalaupun bersinggungan, Tuhan senantiasa sudah mengatur dengan sempurna. Sebuah anak tangga yang  harus ditempuh mereka utuk bisa mengeri arti dari kata “ Beda”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar