ini cerita tentang kisah gue, yang kalau diinget nanti pasti jadi lucu. tapi buat saat ini hal tersebut menjadi sangat menyebalkan sekali.
sebal plus bingung gue harus gimana.
kalau orang denger tentang ini pasti cuma akan geleng-geleng kepala, karena yang kami perkarakan adalah hanya sepeser uang.
dari awal, emang gue sedikit ragu sama orang tersebut, kita sebut aja namanya dengan Nona A. dia selalu cerita tentang kemewahan hidupnya dan bagaimana gaya hidupnya yang layaknya orang kaya. gue dan temen gue yang senasib cuma bisa manggut manggut kalau dia sedang menceritakan cerita panjangnya ke kita. dia adik kelas gue, kalau gak salah dua tahun di bawah gue,, tapi entah kenapa sepertinya dia lebih berani ketimbang gue. oke kembali ke gaya hidup Nona A, cerita yang biasanya ia jajakan tiap harinya membuat kami berpikir kalau ia merupakan anak kaya yang hanya numpang kerja dan numpang buang waktu di tempat bekerja gue dan temen-temen gue.
tapi entah kenapa, dari awal gue gak terlalu suka sama dia. pertama dia cerita, oke. tapi kedua dan seterusnya gue anggep dia terlalu pamer.
dan, gak tau semenjak kapan. gue mulai ragu sama omongan omongannya.
berlanjut ke kasus saat ini,
tiba-tiba gue dan temen gue kehilangan kontaknya yang seharusnya dia bisa dihubungi untuk ditanyai masalah transfer gajih kita yang gak seberapa itu. tapi suer, ini bener-bener mencurigakan. gimana enggak. tiba-tiba dia ngehilang, dan gak ada kabar. gue dengan temen gue ini akhirnya heboh lah nyariin dia, karena berhubung ada perlu juga dengan uang yang akan ditransfer ini.
setelah dua hari kita suudzon dan nebak yang enggak enggak, dia muncul. ngasih kabar kalau hapenya rusak dan ga bisa hubungi gue.
disitu gue mikir, oooh...hape rusak toh?
malu lah gue, heboh gara-gara transferan itu.
dan intinya, gue ambil pelajaran dari kejadian dua hari ini. suudzon, dibalut apapun itu, pastinya akan merugikan, baik bagi orang yang dituju atau orang yang menaruh curiga.
terlepas dari omongannya tentang hidupnya, atau perasaan gue yang masih janggal sama alasan haenya rusak. gue harus buang jauh-jauh pikiran buruk di otak. dan belajar buat bersikap husnudzon (berprasangka baik).
By the way. walaupun gue agak sentimen sama Nona A ini, makasih karena dia udah ngasih pelajaran berharga buat gak berprasangka buruk sama orang, dan belajar untuk meminta maaf karena kesalahan yang gue buat.
Ya Allah jangan lepaskan kami dari rahmat-Mu, dan jangan lepaskan kami dari petunjuk-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Dzat yang maha sempurna.